"Wahai orang-orang Yang beriman! jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum Dengan perkara Yang tidak diingini - Dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) - sehingga menjadikan kamu menyesali apa Yang kamu telah lakukan.." ( al-Qur'an,al-Hujurat ( 49 ):6 ).

WEB TV@ Mahasiswa Malaysia


VideoPlaylist
I made this video playlist at myflashfetish.com

Wednesday, October 29, 2008

Berpacaran Di Banda Aceh…

Ibnu Hasyim

CATATAN PERJALANAN:
MALAM itu saya sempat melawat ke suatu kawasan rumah-rumah kediaman mangsa-mangsa tsunami. Kampung itu menjadi contoh terbaik di kalangan banyak kawasan mangsa tsunami. Sempat saya bertemu seorang lelaki perpengaruh dan banyak pengalaman, yang mengetuai di kalangan mereka..
“Hanya tinggal saya dan isteri saya. Anak-anak saya semua telah meninggal dunia diragut tsunami. Selepas tsumani saya jual banyak tanah-tanah saya, saya wakafkan masjid di sini dan akan wakafkan sebuah lagi..” Kata beliau yang sudah berusia 62 tahun. “Cuma saya risaukan masa depan Aceh.. Pemimpin-pemimpin dan generasi mudanya…”
Kenapa?” Saya tanya
Masalah pemimpin-pemimpin… contohnya kurang yang berpendidikan agama, akibatnya tidak telus wang pembahagian tsunami. Remajanya, dulu lepas tsunami semuanya hampir berpakaian menutup aurat dan baik pergaulan. Kini sudah mulai berkurangan.. Bahkan di Banda Aceh inipun sudah ada tempat-tempat muda-mudi dibenarkan berpacaran. Berpasang-pasangan bukan muhrim di remang-remang kota, atau di atas kereta (Atas motosikal.. Motosikal disebut kereta di Aceh).”
“Benarkah?” Saya tanya bagaikan terkejut…
Memang dikatakan sejak Mac 2001, telah dilaksanakan ‘hukum syariat Islam’ di Tanah Rencong ini. Sudah ada contoh kes yang berakhir dengan hukum ‘cambuk’ atau sebat kepada penjudi. Bahkan pernah suatu waktu diadakan konset hiburan di stadium, penonton dipisahkan antara lelaki dan perempuan. Bahkan seorang penulis bernama Dudi Gurnadi menggambarkan kesan syariat tersebut ke atas sosio budaya hingga selepas tsunami, dalam tulisannya pada Mac11, 2006, setelah sebulan penulisnya berada di Banda Aceh. Antaranya berbunyi
“ 1…Hampir sebagian besar wanita Aceh ketika di tempat umum ataupun berkendaraan selalu menggunakan jilbab atau minimal kerudung dan biasanya menggunakan baju lengan panjang. Hal ini berbeda dengan sebagian besar bule-bule (orang-orang barat) wanita NGO yang tidak berkerudung ataupun berjilbab walaupun berada di tempat umum. Biasanya, ketika sudah sampai tempat tujuan kerudung atau jilbab tersebut akan dilepas walaupun disitu ada pria yang bukan muhrimnya.
2…Jarang sekali saya melihat pria menggunakan celana pendek (celana hawaii) di tempat umum, mungkin di Jakarta jamak yah liat (lihat) pemandangan seperti ini. Bahkan saya tidak pernah liat yang bertelanjang dada. Ah ini sih kebangetan telanjang dada di tempat umum, cuma saya juga belum pernah liat ada petani yang bertelanjang dada lagi mencangkul, abis belum sempet jalan-jalan ke sawah sih.


No comments:

lagu hot@mahasiswa malaysia